Infoberitadunia– Seorang penghuni kos di Tanjung Duren, Jakarta Barat, ditemukan meninggal dunia setelah dua hari tidak ada kabar. Informasi tersebut beredar riuh di media sosial X dan Instagram, salah satunya dibagikan oleh akun X @neVerAl****, Rabu (21/5/2025).
“Seorang Anak Kos Ditemukan Tak Bernyawa Karena Penyakit Asam Lambung Yang Dideritanya, Menurut Info Temannya Sudah Nge WA Tapi Tak Terkirim Hingga Kamarnya di Dobrak, ย Ternyata Alm Telah Meninggal 2 Hari Lalu,” tulis unggahan tersebut.
Jenazah ditemukan dengan kondisi terbujur kaku dan diduga disebabkan oleh penyakit gangguan asam lambung yang dideritanya. Diketahui bahwa kematian penghuni kos terungkap setelah beberapa temannya khawatir lantaran pesan WhatsApp mereka tidak kunjung terkirim. Selain itu, penghuni kos tersebut juga sudah tidak masuk kerja selama 3 hari.
Mereka kemudian mendatangi kosnya dan mendobrak pintu lantaran tidak mendapatkan respons.
Setelah pintu didobrak, didapati bahwa korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Berkaca dari kasus tersebut, benarkah gangguan asam lambung bisa menyebabkan kematian?
Apa itu gangguan asam lambung?
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dokter Santi, memaparkan bagaimana penyakit lambung dapat menyebabkan kematian, dimulai dari penjelasan terkait organ lambung.
“Lambung adalah bagian dari sistem pencernaan yang memiliki tiga fungsi, yaitu menyimpan makanan sebelum disalurkan ke organ berikutnya, memecah makanan, dan mencernanya dengan bantuan enzim pencernaan,” terang Santi
Proses memecah makanan di dalam lambung dibantu oleh enzim pencernaan dan asam lambung melalui gerak peristaltik.
“Lapisan dalam lambung menghasilkan asam klorida, pepsin, dan lainnya untuk membantu proses pencernaan. Asam klorida inilah yang dikenal sebagai asam lambung,” kata dia. Menurut Santi, asam lambung sendiri bukanlah penyakit karena merupakan cairan yang normal berada di dalam lambung.
“Selain berfungsi dalam proses pencernaan, asam lambung juga penting untuk membunuh bakteri yang terbawa dalam makanan,” ujar dia. Asam lambung baru menimbulkan penyakit bila berada dalam jumlah berlebihan, sangat sedikit, atau berada di luar lambung.
Penyakit terkait asam lambung sendiri bisa memicu peradangan, yaitu gastritis atau yang dikenal sebagai maag. “Jika sakit maag atau gastritis tidak diterapi dengan baik, maka dapat timbul luka dalam dinding lambung yang disebut dengan tukak lambung (peptic ulcer),” lanjutnya.
Bagaimana gangguan asam lambung dapat sebabkan kematian?
Santi menjelaskan bahwa tukak lambung dapat berbahaya apabila tidak diatasi dengan tepat. Sebab, kondisi tersebut dapat menimbulkan pendarahan, anemia, peritonitis, dan jaringan parut yang dapat menyusahkan pergerakan makanan dalam saluran pencernaan.
“Peritonitis yaitu infeksi dalam rongga perut karena berlubangnya lambung atau usus,” tambah dia.
Selain tukak lambung, ada pula penyakit GERD, yaitu keadaan yang sering kali disebut sebagai “naiknya asam lambung”. “Asam lambung seharusnya hanya ada dalam lambung. Pada beberapa keadaan, asam lambung dapat naik dari lambung menuju ke atas,” kata Santi. “Yaitu ke kerongkongan sampai ke mulut, dan disebut sebagai refluks asam lambung atau Gastroesophageal Reflux,” sambungnya.
Asam lambung yang naik sesekali dianggap normal dan tidak berbahaya. Namun, asam lambung yang kerap terjadi, yaitu lebih dari 2 kali setiap minggunya, dikategorikan sebagai GERD.
Terdapat beberapa gejala terkait gangguan asam lambung yang memerlukan penanganan darurat, yaitu sebagai berikut.
1. Nyeri dada yang hebat
Nyeri dada karena GERD sebaiknya tidak disepelekan. Karena bisa jadi itu bukan hanya gejala GERD, namun tanda serangan jantung. “Bisa jadi itu ternyata bukan GERD, tapi penyakit pada jantung, serangan jantung,” kata Santi.
Terlebih bila nyeri yang dirasakan menyebar ke lengan, rahang, dan disertai keringat dingin dan sesak napas. Kemungkinan besar, itu adalah serangan jantung.
2. Sulit bernapas disertai nyeri dada, seperti tersedak, demam, dan batuk
Gejala nyeri dada yang disertai sulit bernapas, rasa seperti tersedak, demam, dan batuk, bisa jadi merupakan pneumonia aspirasi. Pneumonia aspirasi dapat terjadi ketika asam lambung dan isi lambung naik ke atas, ke arah mulut, atau masuk ke dalam paru-paru. Hal ini bisa berakibat fatal jika tidak mendapat penanganan segera.
3. Muntah darah segar atau tinja berwarna hitam atau kehitaman
“Hal ini mungkin merupakan tanda terjadinya perdarahan, bisa karena pecahnya kerongkongan atau pada tukak lambung, tempat asal perdarahan,” kata dia. Apabila kondisi ini dibiarkan, maka lambung bocor bisa semakin parah dan bisa berakhir pada kematian.
4. Pusing dan pingsan. “
Bisa jadi merupakan tanda terjadi kehilangan darah yang banyak,” ujar Santi.
“Kematian dapat disebabkan oleh lambung bocor, bisa juga asam lambung dan isi lambung yang menyangkut lalu membuat tersedak,” ujar Santi. Menurut Santi, kefatalan bisa terjadi saat isi lambung masuk ke paru, bikin radang paru-paru aspirasi. “Atau, sebenarnya bukan asam lambung, hanya mirip saja, padahal serangan jantung,” sambungnya.
Jadi, penderita gangguan asam lambung hendaknya tidak membiarkan penyakit terus bersarang tanpa penanganan medis agar tak menuju ke kefatalan.