oleh

Mafia Skincare Etiket Biru Disebut Libatkan ‘Orang Dalam’, BPOM RI Angkat Bicara

-Berita, Viral-54 Dilihat

Infoberitadunia– Belakangan viral sosok pengusaha di Bandung disebut menjadi mafia pemasok skincare etiket baru yang dijual bebas di pasaran. Pernyataan ini ramai diungkap seorang influencer dalam sebuah siaran podcast.
Salah satu pemilik pabrik maklon skincare di Bandung diduga sengaja merayu para reseller dari merek-merek besar untuk menjual skincare etiket biru. Pasalnya, skincare etiket biru yang banyak ditujukan untuk memutihkan kulit kerap mengandung bahan berbahaya termasuk tingginya kadar merkuri hingga hydroquinone.

Ada tudingan pabrik tersebut bebas memproduksi dan mendistribusikan skincare etiket biru dengan bantuan ‘orang dalam’ di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Maklon skincare merujuk pada proses outsourcing produksi produk perawatan kulit kepada pihak ketiga atau produsen. Layanan ini memungkinkan merek skincare untuk mengembangkan dan memproduksi produk mereka tanpa harus memiliki fasilitas produksi sendiri, memanfaatkan keahlian dan sumber daya dari pabrik tersebut.

Apa Kata BPOM RI?

Sebagai Kepala BPOM baru, Taruna Ikrar memastikan pihaknya akan memberantas kemungkinan sebaran kosmetik ilegal yang dibantu oleh ‘orang dalam’. Meski begitu, laporan tentang hal tersebut masih ditelusuri lebih lanjut oleh kedeputian bagian kosmetik.

Hasilnya diharapkan keluar dalam waktu dekat.

“Tekad kami, tekad saya, kepada BPOM RI, akan menuntaskan semuanya, tegak lurus dengan aturan kalau ada yang bermain kami tindak kalau ada ‘orang dalam’,” tutur Taruna

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Mohamad Kashuri menyebut pihak BPOM juga sudah bertemu langsung dengan pelapor. Sementara pihak yang terlapor, diduga pemilik maklon skincare di Bandung, saat ini masih diinvestigasi lebih lanjut.

“Laporannya sudah kita tindaklanjuti dan sekarang berproses yah, dengan apa yang disampaikan. Sekarang sedang dilakukan proses pemeriksaan di sana, jadi nanti kita hasilnya akan kita sampaikan,” tandas dia.

Belum diketahui pasti kapan persisnya hasil investigasi dirilis. Kashuri juga mewanti-wanti masyarakat bijak memilih sebelum menggunakan skincare, terlebih yang banyak dijual di pasaran atau e-commerce.

“Lebih baik cari dari toko official resmi, dipastikan ada nomor izin edarnya,” pungkasnya.