Infoberitadunia– Mayat bayi yang dikirim lewat ojek online (ojol) di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), ternyata hasil hubungan sedarah atau inses. Dua pengirim mayat itu kini ditangkap.
“Sudah (ditangkap), diduga seperti itu (inses), abang-adik itu, ini kami masih pendalaman dulu,” kata Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan Iptu Dearma Sinaga saat dikonfirmasi.
Dearma memerinci kedua pelaku adalah NH dan R. Keduanya diamankan hari ini. Setelah diamankan, keduanya dibawa ke Polrestabes Medan.ย “Sudah di Polrestabes, tadi pagi sudah diamankan dua-duanya,” jelasnya.
Dearma menyebut keduanya tidak tinggal bersama. Namun, R sering menemui NM dan melakukan hubungan badan.
“Nggak tinggal bareng, cuma berulang kali melakukan hubungan badan,” tuturnya.
Sebelumnya, Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon mengatakan paket itu awalnya diterima pengemudi ojol inisial MYA (35), pagi tadi. Paket itu rencananya akan diantar ke Jalan Ampera III, Kecamatan Medan Timur.
“Bayinya laki-laki, sudah meninggal,” kata Siti, Kamis (8/5).
Siti menyebut pengantaran paket itu dipesan melalui aplikasi ojek online oleh inisial R. Usai menerima pesanan itu, MYA pun menuju lokasi penjemputan dan bertemu sepasang suami istri.
“Setelah bertemu dengan pemesan, yakni sepasang suami istri, saksi MYA menerima orderan sebuah bungkusan yang di dalamnya berisikan kain,” jelasnya.
Saat itu, R menjelaskan bahwa pesanan itu akan diterima oleh inisial P. Saat itu, R turut memberikan uang biaya pengantaran sebanyak Rp 15 ribu.
Kemudian, pengemudi ojol itu pun pergi mengantarkan paket tersebut ke arah tujuan. Setibanya di alamat pengantaran, pengemudi mengirim pesan ke P dan menyampaikan telah tiba di sekitar kuburan.
Saat itu, P meminta pengemudi ojol tersebut untuk meletakkan paket itu di teras masjid di sekitar lokasi. Pengemudi pun sempat menyampaikan bahwa dirinya tidak bisa meletakkan paket itu begitu saja. Namun, setelah itu, P tidak lagi merespons chat tersebut.
“Karena nggak dibalas, saksi menanyakan kepada ibu-ibu soal keberadaan rumah P. Ibu tersebut mengatakan nggak ada atas nama di sebelah masjid,” ujarnya.
Setelah itu, pengemudi pun mengambil bungkusan tersebut. Saat itu, MYA kaget karena melihat wajah seorang bayi dari dalam bungkusan itu.
“Saksi mengambil orderan dari stang kereta (motor) dan menurunkan. Saksi melihat sajadah biru dan di bawahnya langsung melihat wajah bayi. Saksi pun langsung kaget dan merapat ke arah ibu-ibu dan disaksikan oleh kepling. Kemudian, kepling melaporkan kejadian tersebut,” pungkasnya.