oleh

Pembunuhan Wanita Baturetno Wonogiri, Kuburannya Dicor untuk Hilangkan Jejak

-Blog-32 Dilihat

Infoberitadunia — Kasus pembunuhanwanita asal Baturetno yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak 10 Februari 2025 di Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, menggegerkan warga Kabupaten Wonogiri.

Bermula dari laporan hilangnya wanita bernama Dwi Hastuti, 48, pada Februari lalu, selama lebih dari dua bulan aparat Polres Wonogiri melakukan penyelidikan intensif. Hingga pada awal Mei 2025, polisi berhasil menguak misteri hilangnya wanita tersebut.

Dwi Hastuti ternyata dibunuh oleh pacarnya, pria berinisial J, 34, warga Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri. J menghabisi nyawa pacarnya itu setelah terlibat cekcok dengan Dwi yang meminta untuk dinikahi. Padahal J sudah berkeluarga.

Di tengah cekcok itu, J mencekik Dwi hingga meninggal dunia. Setelah itu, J mengubur mayat Dwi di belakang rumah dekat kandang ternak dan mengecor kuburan tersebut untuk menghilangkan bau dan menutupi jejak perbuatannya. Jasad wanita itu dikubur di tanah dengan kedalaman hanya 1 meter.

Pembunuhan wanita asal Baturetno, Wonogiri, itu terjadi di rumah orang tua J di Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor, pada 11 Februari 2025 atau hanya sehari setelah Dwi dilaporkan pergi dari rumah dijemput oleh teman pria menggunakan mobil warna merah.

Saat kejadian, ayah J sedang pergi keluar rumah sedangkan ibu J merantau. J diketahui tinggal di rumah yang berbeda di dusun yang berbeda namun masih di desa yang sama bersama istri dan dua anaknya. Pria itu diketahui sehari-hari bekerja sebagai sopir.

Selama lebih dari dua bulan, kasus pembunuhan itu tak terendus. Namun, tak ada kejahatan yang sempurna. Penyelidikan polisi berhasil mengarah kepada J sebagai pelaku pembunuhan Dwi Hastuti.

Hingga pada Kamis (1/5/2025) dini hari, aparat Polres Wonogiri membongkar kuburan wanita tersebut. Polres Wonogiri juga menetapkan J, 34, sebagai tersangka pembunuhan wanita asal Baturetno itu.

Hasil Autopsi

Kepala Desa Ngadirojo Lor, Mardimin, mengatakan proses pembongkaran kuburan atau ekshumasi itu berlangsung sejak pukul 01.00 WIB hingga waktu Subuh. Lokasi kuburan itu persis di belakang rumah milik orang tua J di Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor.

Mardimin menyebut sebelumnya tidak ada warga yang tahu tentang pembunuhan itu sehingga proses pembongkaran kuburan itu membuat geger warga. “Saya sampai sana [lokasi kuburan Dwi] pukul 04.00 WIB, jenazahnya sudah dimasukkan dalam kantong,” kata Mardimin saat ditemui Espos, Kamis.

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, menyampaikan mayat yang diduga Dwi Hastuti itu dikubur dalam tanah sedalam sekitar 1 meter. Joko menutupi kuburan itu dengan papan tripleks dan tanah. Kemudian di bagian atas ditimpa dengan cor dan ditutupi lagi dengan tanah.