oleh

Penggrebekan kampung bahari

-Berita, kriminal-434 Dilihat

infoberitadunia – Polres Metro Jakarta Utara kembali menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), pagi ini. Sebanyak 31 orang yang terdiri dari 26 laki-laki dan 5 perempuan diamankan dari penggerebekan tersebut.

“Adapun yang bisa dilakukan pengamanan baik terhadap orang yaitu 26 laki-laki dan 5 orang perempuan,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan dalam konferensi pers di Polres Jakut, Sabtu (13/7).

Gidion mengatakan 31 orang itu akan dilakukan tes urine. Dia mengatakan pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan kepada yang terbukti positif menggunakan narkoba.

“Langkah yang kami lakukan berikutnya, karena ini baru saja kami lakukan penindakan, maka kita lakukan prosedur tes urine untuk melihat sejauh mana penggunaan narkoba terhadap yang bersangkutan. Lalu beberapa yang kedapatan melekat ketika yang ada di dalam tubuhnya, kita lakukan penindakan, kita lakukan penyidikan berlanjut,” ujarnya.

Polres Metro Jakarta Utara menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), pagi ini. Sebanyak 31 orang diamankan dari penggerebekan tersebut.

“Barang bukti atau barang yang bisa kita amankan, yang terkait dengan peredaran narkoba, kami yakinkan bahwa barang yang kita lakukan penyitaan ini terkait langsung atau tidak langsung dengan peredaran narkoba. Paket besar sabu dengan berat bruto 103 gram, lalu 26 paket kecil sabu, 12 timbangan digital,” kata Gidion.

Selain itu, polisi juga menyita drone hingga decoder CCTV yang digunakan pelaku untuk memantau pergerakan polisi.

“Dua televisi, empat unit decoder, satu unit laptop. Ini alat yang digunakan untuk memantau kalau terjadi penegakan hukum di wilayah tersebut. Lalu 1 unit alat hitung uang, 11 alat hisab atau bong, 1 senapan angin, 4 air gun berikut gas CO2, 25 sajam, 1 unit drone, 1 kotak petasan, dan 3 alat hisab,” tuturnya.

Lebih lanjut, Gidion mengatakan pihaknya akan mendalami perhitungan peredaran uang dari alat hitung uang yang ditemukan. Dia mengatakan drone digunakan para pelaku pemakai narkoba untuk memantau pergerakan anggota polisi di Kampung Bahari.

“Ini ada sabu, kemudian ada tembakau sintetis dengan berbagai paket, lalu ada alat-alat seperti yang saya sampaikan tadi bong untuk menggunakan, kemudian timbangan untuk proses penjualan di tempat, termasuk mesin penghitung uang. Betul kalu sampai menghitung pakai mesin penghitung uang, apakah besar sekali ya itu sedang kita dalami,” kata Gidion.