Jasad ibu hamil muda dan anaknya ditemukan tewas mengambang di sungai Citarum, Bandung. Dugaan sementara indikasinya bunuh diri.
Penemuan jasad itu menghebohkan warga di aliran sungai Citarum tepatnya Kampung Daraulin, RT 06/07, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/7/).
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, penemuan mayat ibu dan anak kecil itu berawal saat warga melihat ada tubuh yang mengambang namun saat itu saksi masih belum yakin.
“Kemudian oleh yang bersangkutan didekati dan dipastikan bahwa itu adalah mayat ibu dan anak kecil di aliran Sungai Citarum Sektor 8,” kata Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (5/7/2024).
Dua jasad itu kemudian dievakuasi dan diperiksa kondisinya oleh kepolisian. Sejauh ini, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
“Untuk tubuh ibu tersebut ada luka di bagian punggung, tapi tidak ada bekas penganiayaan. Kemudian untuk anak, cirinya menggunakan kerudung warna krem, baju belang berwarna oren dan putih, menggunakan celana hitam panjang,” sambung Aldi.
Dugaan Bunuh Diri
Saat ditemukan, mayat ibu dan anak itu dalam posisi sedang berpelukan. Sang ibu dalam posisi tertelungkup, sementara anaknya menghadap ke atas.
“Hasil pemeriksaan dari tim Inafis Polres Cimahi, terindikasi bahwa ibu tersebut sedang hamil muda,” kata Kapolsek Margaasih, Kompol Ikhwan Heriyanto saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (5/7/2024).
“Posisinya saat ditemukan itu keduanya berpelukan, jadi ibunya tertelungkup, dan anaknya menghadap ke atas,” lanjut Ikhwan.
Ikhwan mengatakan keduanya diketahui merupakan warga Kampung Ciheulang Tonggoh, RT 01/17, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.
“Identitasnya sudah didapat, korban ini ibu dan anak, atas nama Anti Rahmawati (31) dan anaknya FRH (balita),” kata Ikhwan saat dikonfirmasi, Sabtu (6/7/2024).
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban diduga bunuh diri karena mengalami masalah keluarga. Sampai akhirnya ia nekat mengakhiri hidup membawa sang buah hati.
“Dugaannya depresi karena masalah ekonomi. Sebelum meninggal masih menjalani pengobatan,” kata Ikhwan.
Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Mereka menolak jasad keduanya diautopsi, hingga akhirnya jasad ibu dan anak diserahkan oleh pihak rumah sakit.
“Penyerahan jasad korban dari pihak rumah sakit ke pihak keluarga diwakili paman korban,” tutur Ikhwan.