oleh

Banjir Landa Sejumlah Wilayah di Indonesia

-Berita, Blog, Nasional-99 Dilihat

Jakarta, Infoberitadunia โ€“ Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada momen libur Wafat Yesus Kristus pada Jumat (18/4), bencana hidrometeorologi basah yakni banjir masih mendominasi kejadian bencana di tanah air hingga pertengahan April 2025.

Hujan dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah yang tidak stabil serta kemiringan lereng mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang melanda tiga dusun di Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan, pada Rabu, (16/4), pukul 17.00 WITA.

“Lokasi terdampak yakni Kecamatan Bonggakaradeng, Desa Buakayu. Sebanyak tiga orang yang mengalami luka berat telah dirujuk ke Rumah Sakit Laki dan enam orang luka ringan dirawat di Puskesmas Buakayu,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Jumat (18/4/2025).

Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan kerugian materiil diantaranya dua unit rumah dan satu fasilitas ibadah rusak berat. BPBD Kabupaten Tana Toraja serta, TNI, POLRI, dan Pemerintah setempat melakukan upaya untuk membuka akses jalan menggunakan dua unit excavator untuk evakuasi korban yang terisolir.

Pemerintah setempat menetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Hidrometeorologi di Kabupaten Tana Toraja sesuai Keputusan Bupati Tana Toraja Nomor : 71/IV/Tahun 2025 selama 14 hari terhitung sejak tanggal 8 sampai 22 April 2025.

Dipicu hujan deras dengan intensitas yang lama disertai angin kencang menyebabkan Pohon setinggi -/+ 10 meter tumbang, pada Kamis, (17/4) pukul 18.30 WIB. Lokasi terdampak yakni Desa Mondoteko, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.

“Terdapat satu korban jiwa meninggal dunia pada kejadian ini. Kerugian Materil diantaranya satu akses jalan dan satu unit sepeda motor terdampak,” ujar Aam.

Sebanyak 85 KK terdampak pada kejadian ini. Kerugian Materiil tercatat 25 unit rumah terdampak. BPBD Kabupaten Rembang melakukan kaji cepat. Pada Kamis, (17/4) pukul 23.00 WIB, kondisi banjir telah surut.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah dengan mengikuti informasi prakiraan cuaca harian dari instansi terkait secara berkala, membersihkan saluran drainase maupun daerah aliran sungai (DAS) dan mempersiapkan tas siaga bencana.

“Jika hujan lebat terjadi lebih dari satu jam dan menghalangi jarak pandang kurang dari 100 meter, masyarakat yang tinggal di dekat (DAS) maupun area perbukitan atau lereng dapat melakukan evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman,” imbaunya.