Infoberitadunia – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengeklaim salah satu orang tua santri Pondok Pesantren Al Khoziny bersyukur karena anaknya meninggal dunia saat salat.
Hal ini ia nyatakan saat konferensi pers di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025). Menurut Imin, orang tua santri itu menyampaikan soal rasa syukurnya kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar.
“[Orang tua santri bilang], saya tidak sedih, saya justru bersyukur anak saya bisa meninggal dalam keadaan salat dan dalam keadaan sedang menuntut ilmu di pesantren,” kata Imin.
Menurut dia, orang tua santri itu berkeinginan tiga anak lainnya juga meninggal dalam keadaan salat.
“Saya ingin anak saya begitu lagi, tiga lagi,” sebut Imin mengikuti pernyataan orang tua santri tersebut.
Ia menilai logika berpikir tersebut hanya dapat dipahami sebagian masyarakat. Imin juga menilai keimanan dan kekhasan pesantren menjadi penyebab orangtua santri menyampaikan hal tersebut.
Di satu sisi, Imin menyatakan pesantren menghadirkan pembelajaran yang tradisional sekaligus modern.
“Kalau tidak logika yang kuat, keimanan, dan kekhasan pesantren mungkin adalah sesuatu yang amat-sangat berat,” tuturnya.
“Pesantren dengan berbagai varian keunikannya dari yang sangat tradisional, modern, dan bahkan amat-sangat maju, pesantren dengan jumlah yang sangat besar memiliki berbagai bentuk dan model pendekatan pengajaran yang sangat luas dari hilir ke hulu,” sambung Imin.