Infoberitadunia – Seorang wanita, A (23), melompat dari lantai 19 di apartemen, Kalibata, Jakarta Selatan pada Selasa (8/7/2025). Peristiwa bermula A lupa mengunci pintu saat turun menemui pihak pengelola untuk melaporkan mati listrik.
Saat ingin kembali ke unitnya, A melihat pria tak dikenal diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masuk dalam kamarnya. “Terus si penghuni ini lari ke bawah minta laporan ke pengelola. Setelah turun ke bawah lupa kamarnya dikunci,” jelas Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur kepada wartawan, Kamis (10/7/2025).
Mansur mengatakan A yang kaget melihat pria tersebut langsung menuju balkon. Korban yang ketakutan akhir lompat ke bawah dan tersangkut di atap kios.
“Ibu ini lari ke balkon, di balkon dikunci lah. Ketakutan, gitu akhirnya si mbak ini nekat panik terjun ke bawah,” ucap dia.
Beruntungnya korban masih terselamatkan. Hanya saja A mengalami patah tulang kaki kiri.
Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. “Sudah dibawa ke rumah sakit, dalam kondisi sudah sadar, sudah bisa diajak ngobrol,” ucap dia.
Pria ODGJ tersebut berinisial MAJ (37) merupakan warga negara (WN) Afghanistan.
MAJ bukan penghuni tetap apartemen Kalibata. Ia tinggal bersama kakaknya yang baru pulang dari Australia. MAJ yang sedang dirawat di salah satu rumah sakit jiwa Serpong, Tangerang Selatan dibawa kakaknya ke apartemen Kalibata.
“Kakaknya kan baru datang dari Australia mungkin kangen, dari rumah sakit tak mengizinkan tapi kakaknya buat pernyataan sanggup tuk mengawasi selama dia ada di sini begitu,” ucap Mansur.
Mansur menambahakan MAJ selalu masuk unit lain setiap pintu tidak dikunci oleh penghuni. Saat masuk ke unit A, kakaknya lupa mengunci pintu unitnya sehingga MAJ keluar.
“Kakaknya kelupaan juga, saat itu pintunya enggak dikunci, tiba-tiba dia keluar dari unit itu. Terus dia itu ada orang naik ke mana asal ikut saja dia,” kata dia. Mansur mengatakan, keluarga MAJ siap bertanggung jawab untuk pengobatan dan kerugian lainnya yang dialami korban.
“Keluarganya tanggung jawab semuanya. Dari pengobatannya dan penggantiannya yang lainnya,” katanya. Hingga saat ini polisi juga belum bisa memeriksa MAJ karena terus berteriak.