Lamine Yamal menerima kritik pedas setelah El Clásico: “Tidak terlihat begitu cerdas”

Infoberitadunia — Usai pertandingan, bintang Barcelona itu terlibat adu mulut dengan beberapa bintang Real Madrid. Polisi (!) dan staf pendukung dari kedua klub terpaksa memisahkan para pemain.

Pemain berusia 18 tahun itu telah memanaskan suasana sebelum pertandingan dengan melontarkan beberapa sindiran terhadap kubu Real Madrid.

Menurut The Athletic, Anak Sapi Emas bercanda bahwa Real Madrid adalah “penipu dan pencuri” selama siaran langsung Liga Raja yang dijalani legenda Barcelona, ​​Gerard Piqué .
Ia juga mengunggah foto di Instagram yang memperlihatkan para penggemar Madrid yang marah menyerangnya setelah pertemuan musim lalu.

Namun pertandingan itu sama sekali tidak seperti yang dibayangkan Lamine Yamal .

Di Santiago Bernabéu, ia disambut dengan ejekan dan cemoohan dari penonton tuan rumah. Bek sayap Real Madrid, Álvaro Carreras, berhasil menetralkan bintang Barcelona tersebut dalam kekalahan 1-2 .

Asisten pelatih Barcelona Marcus Sorg membela model 2007 setelah pertandingan, mengakui bahwa bingkai mungkin berperan.

– Mungkin itu memengaruhinya. Mungkin sedikit. Dia masih belajar menghadapi penonton dan cemoohan. Ini sebuah proses, kata Sorg, menurut  Sports Illustrated .

Pertandingan berakhir dengan perkelahian ketika pemain dari kedua tim terlibat perkelahian setelah terjadi situasi antara Dani Carvajal dari Real Madrid dan Lamine Yamal.

Menurut surat kabar besar Marca, drama tersebut berlangsung seperti ini:

• Dani Carvajal dilaporkan berkata kepada Lamine Yamal setelah pertandingan:
  “Jika kamu banyak bicara, kamu harus menelan kata-katamu sekarang,” mengacu pada tindakan Lamine Yamal menjelang El Clásico.
• Pemain Barcelona tersebut bereaksi dengan kasar dan dilaporkan mulai berteriak serta memberi isyarat dari kejauhan, sementara rekan satu timnya mencoba menenangkannya dan beberapa pemain Real Madrid menghadapinya.
• Akhirnya, Lamine Yamal dikatakan telah berteriak “Ayo, kita akan melakukannya di luar!” kepada beberapa lawannya.
• Di terowongan pemain, ia bertemu Vinicius Jr., yang menanggapi dengan gerakan tangan yang menandakan bahwa “kamu terlalu banyak bicara” .
• Kemudian Lamine Yamal diduga mengundang Vinicius ke ruang ganti untuk bertarung.
• Vinicius menanggapi dengan berlari ke arahnya untuk menerima tantangan, tetapi ditahan oleh rekan setimnya.

Di lapangan, polisi harus turun tangan untuk menenangkan suasana hati para pemain:

Pemain Barcelona Frenkie de Jong bereaksi terhadap gestur Carvajal.

– Kalau kamu kenal Lamine Yamal, kamu bisa membicarakannya secara pribadi. Kenapa harus membuat gestur seperti itu di lapangan?

Carvajal dan Lamine Yamal adalah rekan satu tim di tim nasional Spanyol, tetapi Carvajal tampaknya tidak menganggap langkah itu serius.

– Saya suka! Kalau Lamine mau bicara, tidak masalah – tapi pertandingan ditentukan di lapangan, dan kami menang. Kami sangat puas dengan penampilan kami, dan sekarang kami menatap ke depan, kata Dani Carvajal.

Rekan setimnya Aurélien Tchouaméni memiliki sikap yang sama.

– Saya suka itu, sebenarnya. Di akhir pertandingan, ada sedikit ketegangan di antara para pemain, dan itu justru membuat rivalitas semakin kuat. Waktu kecil, saya melihat momen-momen seperti itu di El Clásico, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Itu hanya kata-kata, tanpa niat buruk. Itu benar-benar membuat kami semakin bersemangat untuk berjuang.

Surat kabar olahraga  Fichajes  menggambarkan Lamine Yamal sebagai “penyebab utama” setelah kekalahan tersebut.

“Yamal tetap merupakan talenta luar biasa, dengan potensi untuk menjadi pemain terbaik dunia. Namun, El Clásico ini akan menjadi pelajaran – baik untuk apa yang terjadi sebelumnya maupun apa yang terjadi selama 90 menit,” pungkas The Athletic .

“Apa yang dia katakan tidak terlalu serius, tetapi pemain berusia 18 tahun itu telah memberi tim Bernabéu amunisi tambahan, dan itu tidak terlihat begitu cerdas ketika pertandingan dimulai,” tulis The Athletic.