oleh

SATGAS RAJAWALI II DAN TIMSUS MANDALA BERHASIL LUMPUHKAN TIGA ANGGOTA OPM

SATGAS RAJAWALI II DAN TIMSUS MANDALA BERHASIL LUMPUHKAN TIGA ANGGOTA OPM DALAM OPERASI PENYISIRAN DI PUNCAK JAYA, PAPUA

 

Infoberitadunia-Tiga anggota Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Goliat Tabuni berhasil dilumpuhkan dalam sebuah kontak tembak oleh Personel Den 3 Satgas Rajawali II bersama Timsus Mandala. Kontak tembak terjadi pada Kamis sore, 31 Juli 2025, sekitar pukul 15.04 WIT di kawasan ketinggian Tigilobak, Kampung Tigilobak, Distrik Sinak Barat, Kabupaten Puncak.

 

Operasi yang diberi sandi Operasi Badai 2.17 ini merupakan bagian dari upaya intensif aparat TNI untuk membersihkan wilayah rawan dari keberadaan kelompok separatis bersenjata yang kerap mengganggu keamanan masyarakat dan pembangunan di wilayah pegunungan Papua.

 

Dalam penyergapan tersebut, tiga anggota OPM dilaporkan tewas. Dua di antaranya berhasil diidentifikasi atas nama Ado Wanimbo dan Meni Wakerwa (alias Jumadon Waker). Sementara satu jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi oleh pihak berwenang.

 

Dari lokasi kejadian, aparat berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain:

 

1 pucuk senjata SS2-V4 lengkap dengan Trijicon (nomor seri: BF.CS 024739 dan SN: 923632)

 

1 pucuk senapan angin

 

Amunisi kaliber 5,56 mm sebanyak 64 butir

 

3 magazen (2 untuk M16, 1 untuk SS2)

 

4 unit ponsel

 

Dompet, power bank, dan barang pribadi lainnya

 

1 butir emas, sejumlah uang tunai senilai Rp3.800.000,-

 

1 kartu identitas (KTP atas nama Meni Wakerwa) dan 1 Kartu Papua Sehat

 

Beberapa peralatan lapangan seperti senter kepala, kapak, parang, ketapel, korek api, serta perlengkapan logistik ringan seperti kopi dan mie instan

 

2 buah noken dan 1 tas selempang

 

Sementara itu, kerugian dari pihak aparat masih dalam proses pendataan, termasuk jumlah munisi yang digunakan selama operasi berlangsung.

 

Keberhasilan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara dan menjamin keamanan masyarakat di wilayah Papua, khususnya di Kabupaten Puncak yang menjadi basis beberapa kelompok separatis bersenjata.

 

Pihak berwenang menegaskan bahwa operasi akan terus dilanjutkan hingga seluruh ancaman keamanan di wilayah tersebut berhasil dinetralkan secara total.