Malang, Infoberitadunia –Wisata Ranu Regulo tetap dibuka namun kawasan Gunung Semeru ditutup saat peringatan proklamasi 17 Agustus 2025 besok. Penutupan ini dikarenakan adanya peringatan Hari Raya Karo, yang dianut masyarakat adat Tengger.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Rudijanta Tjahja Nugraha menyatakan, penutupan kawasan wisata ke Gunung Semeru, setelah adanya surat permohonan dari Kepala Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Tapi ia memastikan penutupan itu bukan karena ada kaitannya dengan aktivitas peringatan proklamasi kemerdekaan atau perawatan jalur di taman nasional.
Penutupan aktivitas wisata pendakian ini mencakup daerah Ranukumbolo, yang merupakan batas akhir pendakian ke Gunung Semeru. Tapi aktivitas wisata ke Ranu Regulo masih diperbolehkan. Wisatawan juga diperbolehkan untuk berkemah di Ranu Regulo.
Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Saat ini pendakian ke Gunung Semeru sudah dibuka untuk umum, tapi aktivitas pendakian masih terbatas hingga Danau Ranukumbolo karena aktivitas vulkaniknya yang masih fluktuatif, serta dibatasi maksimal kuota 200 orang per harinya. Di sisi lain, para pendaki kini diwajibkan memakai gelang pelacak berbasis Radio-Frequency Identification (RFID), yang bersifat wajib mengikat ketika naik ke Gunung Semeru, demi keselamatan dan keamanan para pendaki.