oleh

Ditantang Debat Warganet Usai Sebut “Orang Tolol Sedunia”, Ini Jawaban Ahmad Sahroni

-Berita, Viral-7 Dilihat

Infoberitadunia – Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Ahmad Sahroni mendapatkan sorotan dari warganet. Hal itu usai pernyataanya yang menyebut soal “orang tolol sedunia” saat merespons wacana pembubaran DPR RI, viral di media sosial.

Dalam keterangannya, Ahmad Sahroni yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengatakan siapa saja boleh mengkritik DPR RI. Namun tidak boleh mencaci maki berlebihan, karena bisa merusak mental. “Mental manusia yang begitu adalah mental manusia tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia,” kata Ahmad Sahroni saat kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025).

Menuai kecaman 
Ucapan Ahmad Sahroni yang menyebut soal “orang tolol sedunia” itu pun ramai dikritik netizen. Bahkan, mantan Wakapolri, Oegroseno pun turut mengomentari statement Ahmad Sahroni itu.
Terbaru, Ahmad Sahroni juga ditantang debat oleh warganet yang tidak terima perihal pernyataannya soal ” orang tolol sedunia”.

Tantangan itu datang dari warganet bernama Salsa Erwina Hutagalung di media sosial Instagram.
Perempuan yang mengaku juara debat di Nanyang Technology University dan mahasiswa berprestasi Universitas Gadjah Mada itu mengaku murka dengan statement Ahmad Sahroni.

“Yang ngatain rakyat tolol, sini aku tantang debat kamu @ahmadsahroni88 dari partai @official_nasdem . Kita buktikan siapa yang sebenernya tolol dan tidak bekerja untuk kepentingan rakyat! Kita pilih juri debat profesional kalo bisa yg internasional, disaksikan seluruh masyarakat Indonesia. Berani? Bertanggung jawab sama kata2 kamu ngatain bos yang bayar gaji kamu “tolol”. Namanya gak tau diri, duitnya diembat, dikatain, manusia maruk bin gak tau diri,” kata dia.

Namun belakangan, Ahmad Sahroni mengaku tak akan meladeni orang yang mengajaknya debat itu. Dia mengatakan ingin bertapa.
“Ane gak akan ladenin org yg ajak debat ane, ane mau bertapa dl bia pinter krn ane masih bloon. ane ini masih bego,” tulis dia di unggahan Instagramnya.

Ucapannya keliru dipahami  
Menurut dia, ucapannya dipahami keliru sehingga kemudian digoreng seolah-olah ditujukan kepada masyarakat. Sahroni menegaskan, yang disorotinya adalah logika berpikir yang menilai DPR bisa dibubarkan hanya karena isu gaji dan tunjangan anggota.

“Iya, masalah ngomong bubarin pada pokok yang memang sebelumnya adalah ada problem tentang masalah gaji dan tunjangan. Nah, kan itu perlu dijelasin bagaimana itu tunjangan, bagaimana itu tunjangan rumah. Kan perlu penjelasan yang detail dan teknis,” tutur Sahroni. “Maka itu enggak make sense kalau pembubaran DPR, cuma gara-gara yang tidak dapat informasi lengkap tentang tunjangan-tunjangan itu,” ujar dia.

Sahroni mengingatkan, pembubaran DPR justru berpotensi melemahkan sistem demokrasi. Menurut dia, DPR tetap dibutuhkan sebagai pengawas pemerintah agar kekuasaan presiden tidak berjalan tanpa kendali.

“Emang setelah bubar DPR, terus siapa yang mau menjalankan pengawasan pemerintahan? Kalau pemerintah langsung, misalnya presiden punya kekuasaan penuh, itu bahkan tidak bisa terkontrol dan membahayakan malah. Maka itu ada DPR untuk membuat balancing, agar republik ini semua tertata,” ujar Sahroni.

Politikus Partai Nasdem itu pun meyakini bahwa seruan pembubaran DPR ini dimunculkan oleh pihak-pihak yang belum memahami detail dinamika kerja lembaga perwakilan rakyat.