Jakarta, Infoberitadunia โ Kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (6/6/2025) kemarin. Warga yang rumahnya hangus terbakar terpaksa mengungsi karena tak memiliki tempat tinggal.
Salah satu pengungsi, Santi mengaku tak bisa menyelamatkan barang berharganya saat kebakaran. Dia hanya mengevakuasi mandiri sambil menggendong bayinya.
“Sekarang ya semua pada mengungsi, enggak ada yang punya tempat tinggal dan ini baju cuma yang dipakai doang sisanya kebakar,” ujar Santi di tenda pengungsian, Sabtu (7/6/2025).
Meski tak pernah kekurangan makanan selama di tenda pengungsian, Santi mengaku yang dibutuhkan saat ini ialah susu serta pampers untuk bayinya. Serta pakai yang layak untuknya dan warga lain.
“Kalau saat ini sih paling seperti saya atau yang lainnya butuh baju, susu dan pampers. Karena memang itu kebutuhan yang paling penting,” ujarnya.
Sekedar informasi, api yang berkobar sejak sekitar pukul 12.18 WIB di lokasi baru bisa dipadamkan total hingga pukul 21.00 WIB. Sebanyak 150 personel pemadam kebakaran dengan 29 unit mobil kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mencatat, 500 rumah hangus terbakar akibat musibah itu.
“Kebakaran menghanguskan kurang lebih 500 unit rumah semi permanen yang berada di kawasan padat tersebut. Selain itu, 3 unit lapak warung serta 1 unit gudang turut terdampak dalam kejadian ini,” kata Isnawa dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/6/2025).
Meski tak menimbulkan korban jiwa, dampak kebakaran ini mengharuskan 2.000 orang mengungsi. Kini ribuan jiwa tersebut ditampung di tenda pengungsian yang didirikan di lahan milik PT. DHI.
“Jumlah pengungsi sementara tercatat sebanyak kurang lebih 400 kepala keluarga atau sekitar 2.000 jiwa,” lanjutnya.